SEDIKIT CERITA
Oi Bro, ngapain lo ngelamun gitu ! , wajah lo
nggak seperti biasanya, ada apa sih?. Deri melihat keheranan tingkah Boby yang
dari awal masuk udah murung, diam tanpa bicara sepatah katapun.
“
Bobi, kenapa lo diam aja? Buat gue penasaran. Please cerita dong…., Dery
semakin penasaran ia berharap sobatnya nggak bungkam begini. “ sorry Der,
kemarin nenek gue meninggal dunia, maafin ya udah nggak bilang sama lo, gue aja
diberitahu mendadak banget, gue nyesel kenapa nggak datang disaat nenek gue
emang lagi rindu-rindunya ama gue, sakit rasanya….hikh….”, Boby menyesali
dirinya sendiri, Deri yang mendengar hanya dapat membantunya dengan kata-kata
ketenangan.
“
ya udah nggak perlu lo sesali, ini bukan salah lo kok, ini udah rahasia
tuhan”,ucap Dery sedikit menenangkan.
Seusai berkata, Boby kembali diam seribu bahasa, ia
terus saja memikirkan kejadian ini. Ia terus saja diam dan tetap diam, tingkah
diamnya itu hingga masuk ke waktu istirahat, Boby tanpa berkata, ia
meninggalkan kelas entah mau kemana kakinya melangkah Dery terus saja membuntuti
kemana perginya Boby. Ia sedikit khawatir dengan kondisi Boby yang selalu diam,
murung aja. Setibanya di taman samping kantin ia menangis, berteriak melampiaskan semua kekesalan dalam hatinya.
Dery bingung mesti gimana lagi, takkanlah ia
diberi balon, emang anak kecil….. aneh banget.
Lima belas menit telah usai, bel
masuk mulai terdengar dari arah kantor, satu persatu siswa bergegas memasuki
ruang kelas masing-masing,terkecuali Boby dan Deri, keduanya masih saja melembetkan
langkahnya masuk ke dalam kelas, setapak demi setapak ia langkahkan kakinya..
Sesampainya
di kelas, Iwan dan Jojon sudah lama menunggu mereka berdua di depan pintu kelas,
“ sobat, lo ngapain aja dikantin sampai lama gini?”, sambut Iwan dengan
pertanyaan.
Boby hanya diam dan jawaban di
keluarkan Dery, istilahnya jadi juru bicara untuk sementara, hehehehe, kita
nggak kekantin kok, tapi ketaman, Nenek Boby meninggal dunia makanya sobat kita
yang satu ini diam terus.
“ yang sabar ya Bob, ikhlaskan
aja mungkin ini yang terbaik buat Nenek lo, tenang aja, yang penting sabar, kalau
lo masih aja menyesali kepergian Nenek
lo, ntar beliau nggak akan tenang di alam yang bahagia sana”,
jelas Jojon yang tumben-tumbennya perduli, Jojon ntu kan terkenal dengan super cueknya.walau
dengan teman sendiri.
“pinter lo Jon, hebat…..”, ledek
Iwan plus nyengir dikit ^_^
Wajah Deri memerah, eits….merah
karena marah ya, bukan karena malu. Karena Dery orangnya serius gini Iwan dan
Jojon tak berani untuk bergurau dengannya, ketiga temannya asyik membuat cerita
sendiri tetapi tingkah Boby sama seperti tadi tetap bungkam tanpa senyuman,
biasanya ia di juluki wajah imut, tapi untuk saat in nggak deh,murung mulu.
“sobat, come we back to home………teriak Iwan
mengejuti semua siswa. Ini pesan yang harus disampaikan kekalian semua , bukan
gue ya yang bilang, tapi guru TU. Coz guru-guru pada mau rapat semua.
Tanpa banyak mulut lagi, suasana
kelas yang tadinya haru biru, kini dalam hitungan menit sudah tak berpenghuni,
tak kalah juga empat sekawan ini, ketika di parkiran haru biru suara kenalpot motor para siswa
yang memarkirkan kendaraannya. Sebagian siswa sudah bubar tinggal empat sekawan
ini yang masih betah berbincang-bincang, karena ada hal yang akan mereka
rencanakan. “Bob, gue ikut kerumah Nenek lo ya?, lo mau kesana kan?.....”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar